Rindu

“ndelalah kersane allah” kata yang sering aku dengar saat kakekku bercerita banyak tentang masa kecilnya yang merasakan penjajahan dan kakekku menyebutnya zaman “gestapo” 10th lebih aku tak bertemu kakekku,

aku rindu dongeng gestapo, tentang pembantaian masal PKI, tentang keampuhan orang-orang jawa yang biasa kakek menyebutnya “ra tedas papak paluning pande”, kisah demi kisah masa kecil kakekku diceritakan dengan tawa lebar disela gigi ompongnya.

aku rindu engkau buatkan aku mainan dari pelepah pisang dibentuk ala senapan laras panjang mirip AK-47  yang diproduksi dirusia,

aku rindu dibuatkan mainan dari bambu yang tingginya lebih tinggi dari tinggi badanku, bambu dikasih pijakan dan dibuat berjalan, aku menyebutnya “egrang”,

aku rindu engkau pulang dari kebun dan memberitahu aku pohon tempat sangkar burung kutilang yang masih anak-anak diberi makan oleh induknya,

aku rindu engkau bawakan ikan belut hasil tangkapanmu dari sawah belakang rumah, aku rindu ceritamu. rindu mainan sederhana buatanmu,

kakek wajahmu masih tersimpan rapi kala aku berpamitan pergi kepulau seberang, engkau saat itu pun tak ingat apapun, engkau terbaring di atas tempat tidur sederhana, terbuat dari bambu,

kakek maafkan aku yang tak melihatmu kala meninggalkanku selamanya, aku hanya mampu mendoakanmu dari sini. kakek aku merindukanmu.

Tinggalkan komentar